Friday, February 13, 2009

Reviewing ERP and Oracle 11i Corporation


Oracle Is a Leading-Edge Technology Company

Oracle Corporation is a very successful, high-technology company. The database, programming tools, applications, services, support, and educational products from the company use modern computer hardware and software capabilities. Oracle advertises itself as the second largest software company in the world. Through its actions and alliances with other high-technology companies, Oracle influences the working and computing environment for millions of users.

Oracle Corporation customers should understand and react to the attributes of their favorite database and ERP applications vendor. For example, in the software industry, a system might be rushed to market for competitive reasons. If the support and the quality of the product are not quite ready for release, you must deal with those problems while enjoying the improved features and performance. The following attributes of Oracle's business model might affect your ability to use the software.

Rapid Growth

Oracle competes aggressively and tries to grow its business rapidly. The sales force has always been considered high-powered and aggressive. Annual revenue growth for the past five years is about 35%, and ERP Applications and Services is a significant part of fiscal 2001's total revenue of approximately $12 billion. The company strategy is aligned to take advantage of the growth in Internet technology and products.

New Products and Capabilities

To sustain revenue growth rates of 30%40%, Oracle has introduced new products and services every year throughout its history. Often, the products improve dramatically over the capability of earlier versions, and the company regularly produces better-than order-of-magnitude improvements in the software performance. In 1995, 50GB was considered to be a huge Oracle ERP applications database. Now, 50GB is common, and large companies are consolidating global data centers into ERP instances ten times larger.

Constant Change

The technology sector is always changing, and Oracle Corporation has been the root cause of a lot of that change. Occasionally, companies such as Oracle can introduce new products and features faster than their customers can implement them. You must stay reasonably current with new releases and upgrades to the products you license.

Competitive Nature

The ERP software vendors compete aggressively when governments or large companies replace legacy systems. Oracle has been at the forefront of the stampede to sell loads of software, services, and education to the Fortune 1000 companies. The competitive marketing effort to sell software can sometimes affect the technology. For example, even though Oracle now says the client/server architecture was a flawed design, its message was quite different when it was trying to beat the competition with release 10.6 of the ERP Applications. As someone who uses packaged software to run your business, you should realize that occasionally software vendors adjust their products to meet competitive pressures. You must be prepared to deal with that change.

Experimental Disposition

Occasionally, products and services have been marketed and promoted before they are ready to see the light of day. More than once to close a big deal, features have been added without adequate testing. Products have been announced as "in the pipeline" simply because the competition had a similar product, feature, or service. Many long-time Oracle customers have fallen for the promise of "its in the next release"some more than once.

Tip

If you are running a business on production software, no matter how badly you want to use the new technology, consider waiting about six months from the production release date before upgrading any Oracle software. New software is often late and, for production systems, shouldn't be considered real until it is actually shipping with production status. It will take about six months to work out the kinks and get the support staff trained. Let the implementation sites with nonproduction systems find the bugs in the new release. These rules of thumb were formulated 14 years ago when Oracle was releasing version 5.0 of the database and tools, and these rules are still appropriate today.


Discourages Customization of Its Applications

Oracle has declared war on complexity and has a philosophy to discourage customization of the applications by its customers or consultants. Larry Ellison, Oracle's CEO, and Jeremy Burton, a Senior VP of Marketing, advise their customers that the software will support 80% of customer needs out of the box. Oracle management tells customers that users have to change their business to conform to the processes in the software. This concept of "you can have any color as long as it's red" is not being received well by many customers. The vast majority of customers know that Larry Ellison is not naive, but, to customers with real businesses to run, Ellison's position seems irrational. Customers cannot understand how Oracle can sell a very expensive product that doesn't produce, by its own admission, 100% customer satisfaction, and then take the position that it is unacceptable for the customer to modify the product to remove the problem.

Wednesday, November 12, 2008

SAP & ERP

Pengenalan SAP
SAP merupakan software yang banyak dipakai diperusahaan besar untuk mendukung integrasi proses bisnis.
Lima tahun terakhir, di perusahaan negara-negara Asia, termasuk Indonesia, sedang gencar-gencarnya mengimplementasikannya. Software buatan Jerman ini telah lama dipakai di perusahaan besar Eropa dan Amerika.
Seperti diberitakan Detik.com beberapa hari lalu, tahun ini, SAP juga menyiapkan paket khusus untuk perusahaan level menengah ke bawah (baca UKM).
Dengan penambahan area supporting SAP, akan menambah pangsa pasar SAP dan juga membuka peluang tenaga kerja bagi dunia IT.
Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang telah mengimplementasikan SAP, misalnya Astra International, Toyota Astra Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bentoel Prima, United Tractor, Daihatsu Motor, Pertamina, Aqua, Telkomsel, Auto 2000, Blue Bird dan
masih banyak perusahaan lagi yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Modul yang diimplementasikan tiap perusahaan pun beragam. Ada yang hanya memakai untuk keperluan area tertentu seperti Financial Accounting saja atau Sales and Distributon saja, namun
banyak pula yang mengintegrasikan beberapa modul.
Scope integrasi, harga license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultan yang lumayan dan tingginya ‘kutu loncat’ SDM SAP, menyebabkan tidak semua perusahaan ‘berani’ memakai solusi SAP.
Bagi Anda yang baru di dunia IT, tentu belum banyak mengenalnya. Kami sajikan sekilas pengenalan SAP untuk menambah informasi Anda. Diharapkan setelah membaca materi berikut, Anda dapat mengetahui apa itu SAP, Modul-Modul dalam SAP, Integrasi SAP dan proses bisnis yang bisa dilakukan oleh SAP.

Apa itu SAP ?
SAP (System Application and Product in data processing ) adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.
SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya.
Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

Modul-Modul di SAP
SAP terdiri dari modul-modul aplikasi sebagai berikut:
o SD-Sales & Distribution: membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing)
o MM-Materials Management: membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory
o PP-Production Planning: membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
o QM-Quality Management: membantu men-cek kualitas proses-proses di keseluruhan rantai logistik
o PM-Plant Maintenance: suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem secara teknis
o HR-Human Resources Management: mengintegrasikan proses-proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawai
o FI-Financial Accounting: Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
o CO-Controlling: Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas
o AM-Asset Management: Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets, meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets management, sampai ke investment controlling
o PS-Project System: Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project, pengerjaan dan kontrol

Dampak Integrasi
Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem yang berakibat:
Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut.
Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem.
Hal ini yang dikenal dengan istilah “real-time processing”
Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product maupun data vendor.
Transparansi data - Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi tersebut di-input oleh user lainpun.

ERP
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.
Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem Financial, sistem Distribusi, sistem Manufaktur, sistem Maintenance dan sistem Human Resource.
Untuk mengetahui bagaimana sistem ERP dapat membantu sistem operasi bisnis kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil seperti di bawah ini:
Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A.
Sistem ERP akan membantu kita menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan sumber daya yang ada pada kita saat ini.
Apabila sumber daya tersebut tidak mencukupi, sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya.
Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan.
Dalam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat dalam sistem ERP tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksi dari 100 unit tersebut.
Dapat kita lihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satu fungsi/bagian sering digunakan oleh fungsi/bagian yang lain. Misalnya daftar produk bisa dipakai oleh bagian pembelian, bagian perbekalan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian keuangan dan sebagainya.
Oleh karena itu, unsur 'integrasi' itu sangat penting dan merupakan tantangan besar bagi vendor vendor sistem ERP.
Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dll.), biaya kerugian akibat 'machine fault' dll. Dinegara-negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving).
Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dsb.
Bagi industri yang memerlukan efisiensi dan komputerisasi dari segi penjualan, maka ada tambahan bagi konsep ERP yang bernama Sales Force Automation (SFA).
Sistem ini merupakan suatu bagian penting dari suatu rantai pengadaan (Supply Chain) ERP.
Pada dasarnya, Sales yang dilengkapi dengan SFA dapat bekerja lebih efisien karena semua informasi mengenai suatu pelanggan atau
produk yang dipasarkan ada di databasenya.
Khusus untuk industri yang bersifat assemble-to-order atau make-to-order seperti industri pesawat, perkapalan, automobil, truk dan industri berat lainnya, sistem ERP dapat juga dilengkapi dengan Sales Configuration System (SCS).
Dengan SCS, Sales dapat memberikan penawaran serta proposal yang dilengkapi dengan gambar, spesifikasi, harga berdasarkan keinginan/pesanan pelanggan.
Misalnya saja seorang calon pelanggan menelpon untuk mendapatkan tawaran sebuah mobil dengan berbagai kombinasi yang mencakup warna biru, roda racing, mesin V6 dengan spoiler sport dan lain-lain.
Dengan SCS, Sales dapat menberikan harga mobil dengan kombinasi tersebut pada saat itu juga.
Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap 'best practice' proses umum yang paling layak di tiru. Misalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok digudang dan sebagainya.
Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, makaindustri kita juga haurs mengikuti 'best practice process' (proses umum terbaik) yang berlaku.
Disini banyak timbul masalah dan tantangan bagi industri kita di Indonesia.
Tantangannya misalnya, bagaimana merubah proses kerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh sistem ERP, atau, merubah sistem ERP untuk menyesuaikan proses kerja kita.
Proses penyesuaian itu sering disebut sebagai proses Implementasi.
Jika dalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses kerja yang cukup mendasar, maka perusahaan ini harus melakukan Business Process Reengineering (BPR) yang dapat memakan waktu berbulan bulan.
Sebagai kesimpulan, sistem ERP adalah paket software yang sangat dibutuhkan untuk mengelola sebuah industri secara efisien dan produktif.
Secara de facto, sistem ERP harus menyentuh segala aspek sumber daya perusahaan yaitu dana, manusia, waktu, material dan kapasitas. Untuk lebih meningkatkan kemapuan Sistem ERP perlu ditambah modul CRM, SRM, PLM dan juga Project Management.
Karena sistem ERP dirancang dengan suatu proses kerja 'best practice', maka hal ini merupakan tantangan implementor ERP untuk melakukan implementasi sistem ERP di suatu perusahaan.

Modul-modul Enterprise Resource Planning (ERP) Systems :
1. Item Master Management (IMM)
2. Bill Of Material (BOM)
3. Demand Management (DM)
4. Sales and Order Management (SOM)
5. Master Production Scheduling (MPS)
6. Material Requirements Planning (MRP)
7. Capacity Requirement Planning
8. Inventory Mangement (INV)
9. Shop Floor Control (SFC)
10. Purchasing Management (PUR)
11. General Ledger (GL)
12. Account Payable (AP)
13. Account Receivable (AR)
14. Cost Control (CO)
15. Financial Reporting (FIR)

Software ERP
Berikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source:
* Dynamics-Axapta
* Compiere
* ORACLE
* JDE
* BAAN
* MFGPro
* Protean
* Magic
* aLTiUs
* SAP
* Onesoft
* IFS
* ELLIPS
* AGRESSO
* INTACS

reference : http://gilaforum.com

Sunday, October 26, 2008

Latihan Dasar Militer (LATSARMIL)

Seminggu yang lalu tepatnya tanggal 19 Oktober 2008, perusahaanku bekerja,Bank Sinarmas, mengadakan Suatu bentuk Latihan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan yang diumumkan dengan nama High Impact Outbond. Sekilas yang ada di benakku adalah suatu bentuk acara permainan yang menantang nyali dan mengasyikan.
Tapi apa nyana ternyata kami melakukan kegiatan tersebut di Pangkalan TNI AU Lanud Wirasaba Purbalingga. Sungguh betapa kagetnya diriku karena berada di bawah didikan Militer dan namanya sejak hari itu juga berubah menjadi Latihan Dasar Militer / LATSARMIL.
Singkat cerita kami waktu itu bersama seluruh karyawan Sinarmas yang dipromosikan 69 orang mengikuti pelatihan bagaimana menjadi militer. Kami disuruh jalan kaki selama seminggu penuh dengan menempuh rute yang lumayan jauh rata2 15 kilometer per hari tanpa henti. Di tengah perjalanan tiba2 kami mendapat "serangan" berupa BOM dan rentetan tembakan yang mengharuskan kami tiarap dan berguling. Kami juga diajarkan untuk hidup survival dengan memakan ular dan kelinci. Kami juga ada permainan Flying Fox,rapling,dan juga menyebrang sungai yang lebar.Akhir hari kami diharuskan melakukan perjalana malam melewati kuburan, sawah dan hutan sendirian. Benar2 menyeramkan!!!Oia kami tiap hari juga dididik secara disiplin, tidur jam 10 malam bangun jam 4 pagi, dengan kegiatan siang yang sangat padat.
Yang jelas oleh2nya adalah umpatan, kesenangan, kekompakan dan kulit tambah legam.Pengalaman ini sungguh begitu terkenang dan tidak untuk diulang. Cukup sekali dengan sertifitkat yang ekslusif dari TNI AU.

Tuesday, October 14, 2008

Dana Darurat (Emergency Fund)

Suatu ketika ada seorang Pengacara yang boleh dikatakan cukup mapan dengan rumah di kawasan Bintaro, Honda Jazz dan Toyota Camry nongkrong di Garasinya. Dia datang kepada seorang Trainer Materi Keuangan yang tak lain adalah koleganya. Setelah bicara panjang lebar san-sini, akhirnya pengcara itu mengutarakan maksudnya kalau dia mau meminjam uang kepada Trainer tersebut. Sontak saja trainer itu kaget karena seorang pengacara mapan mau meminjam uang kepadanya, ada apa gerangan...??Usut punya usut, pengacara itu akan ke Medan karena ibu mertuanya meninggal, dan dia membutuhkan dana yang cukup banyak yaitu sekitar 40 juta, karena dia beserta keluarganya dan juga adik2nya harus berangkat. Sementara dia tidak memiliki dana tersebut dalam waktu dekat. Kemudian Trainer itu bertanya kemana kartu kredit yang sering menjadi andalannya...??ternyata sudah akan overlimit, jadi tidak akan mungkin meencukupi kebutuhannya. Untung saja Trainer tersebut sudah berpengalaman di bidang Fincancial, makanya ia punya pencadangan dana untuk situasi Genting.
Sering kali kita tidak memikirkan kejadian tiba-tiba atau darurat yang akan terjadi kelak, lebih parahnya lagi kita tidak menyiapkan anggaran untuk meng-cover kebutuhan dana akan situasi yang darurat tersebut. Karena kita selalu berpikir bahwa yang kita rencanakan selalu akan berdampak positif bagi kita, padahal tidak ada yang tahu kalo 2 hari lagi anda bisa saja butuh uang banyak karena anda masuk rumah sakit.
Apa yang bisa kita kita petik dari cerita di atas...??
Yupe, kita juga harus mengalokasikan pendapatan kita untuk dana darurat yang tidak kita perkirakan. Bisa saja pengacara tersebut mengandalkan asuransi.., tetapi apakah asuransi meng-cover perjalan dia ke Medan...??Kenapa pentingnya dana darurat...??
Yaitu untuk persiapan kita bila suatu saat kita mengalami situasi genting yang mendadak dan membutuhkan dana yang cukup banyak, contohnya sakit, kematian, ataupaun bencana alam yang semua itu tidak bisa kita duga dan kita rencanakan.
Dari situlah betapa pentingnya suatau pencadangan untuk dana darurat (Emergency Funds)...
Tips saya, paling tidak bagi kita yang belum menikah kita bisa mengalokasikan Dana Darurat sebesar 1- 3x pengeluaran per bulan kita selama kita belum menikah. Bila kita sudah menikah paling tidak harus bertambah yaitu sekitar 3-6x pengeluaran per bulan kita. Alokasi ini adalah hal yang paling minimal menurut saya.
Kemudian apakah Dana Darurat = Idle Money...??
sALAH!!Dana darurat juga dapat menguntungkan kita bila kita jeli memanfaatkan produk investasi. Kita dapat memasukan dana darurat tersebut ke produk investasi yang mudah diakses dan juga dapat memberikan return buat kita contohnya tabungan, kalo mau lebih ekstrem lagi yah bermain di saham.
Itu saja sharing sya, pesan saya untuk teman2 dan diri saya, mulai sekarang mari kita alokasikan sedikit demi sedikit pendapatan kita untuk Dana Daruarat kita pribadi dahulu.
Salam...

Financial Planner dan Wealth Management

Dalam seminggu ini, aku di kelas menerima materi yang cukup menarik dan juga diberikan oleh Trainer yang berkelas juga. Masih dalam program Management Trainee Bank Sinarmas, kami menerima materi Financial Planner dan Wealth Management. Di situ kami ditraining oleh ahli-ahli Perencanaan Keuangan seperti Algiko Ibnugroho dan Aidil Akbar Madjid.
Kami diberikan materi bagaimana mengelola dan merencanakan harta dan aset kita maupun perusahaan agar tidak terjadi kerugian yang cukup besar. Selain itu kami diajari teknik untuk berinvestasi yang tepat pada jamannya.
Jadi aku mulai mengerti bahwa kita harus merencanakan keuangan kita sebaik mungkin agar mimpi yang kita punya itu paling tidak dapat tersentuh bahkan sangat mungkin untuk terjadi. Di mana kita memimpikan menginginkan sesuatu untuk beberapa tahun mendatang, kita harus mulai merencanakannya sedari sekarang dan juga melihat proyeksi dan beberapa kemungkinan yang akan datang.
Selain itu diperlukannya pembagian pos2 penting untuk mencapai mimpi kita, misal ada pos khusu untuk pendidikan, renovasi rumah, perencanaan pembelian rumah, kendaraan, dsb. Pokoknya jangan sampai kita menggunakan uang kita untuk sesuatu hal yang belum tepat waktunya. Karena yang ttidak pernah kita pikirkan adalah tentang Dana Darurat.
Apabila kita sudah dapat merencanakan keuangan kita dengan baik maka kita dapat meminimalisir kehabisangan /pemakaian uang yang tidak perlu dan hilang entah kemana(itu yang sering kita rasakan khan...??).
Dari sekelumit cerita di atas, aku harapa sedari sekarang kita harus mulai berpikir merencanakan keuangan kita, walaupun diawali dengan nominal yang sangat kecil. Karena merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu ketinggian.
Intinya begini,
PENDAPATAN-INVESTASI(perencanaan)=PENGELUARAN
bukan
PENDAPATAN-PENGELUARAN=INVESTASI
itu saja versi simple-nya...
Ya aku juga masih dalam tahap belajar, tidak ada salahnya kita belajar bersama-sama.